Tuhan....Dimanakah Engkau Tinggal..??
Dalam bacaan injil hari
minggu yang baru lalu kita mendengar bahwa Yohanes pemandi memperkenalkan Yesus
kepada kedua murid yang ada bersamanya. Dengan serentak kedua murid itu
meninggalkan Yohanes dan mengikuti Yesus. Keduanya bertanya kepada Yesus: "Rabbi,
where are you staying?" Dan Yesus menjawab: "Come, and you will
see." (Yoh 1:38-39).
Pernahkah anda bermimpi
tentang sesuatu yang bersifat religius? Pernahkah anda bermimpi berjalan-jalan
bersama Yesus? Di tahun pertama saya berada di Taiwan saya pernah bermimpi
mendaki bukit bersama Yesus. Ada banyak rasa yang campur aduk dalam berjalanan
menuju puncak bukit. Walau lebih banyak kami berada dalam diam namun ada juga
dialog antara saya dengan Yesus. Dialog tersebut sungguh bagi saya sendiri
merupakan sebuah revelasi. Tentang mimpi mendaki bukit ini akan saya lanjutkan
kalau ada yang berminat untuk tahu.
Ternyata mimpi bertemu
Yesus tidak hanya menjadi milik saya sendiri. Orang lain juga punya mimpi
seperti itu. Seorang teman saya pernah berkisah tentang mimpinya bertemu Yesus.
Baiklah kita dengarkan bersama bagaimana dia menceritakan mimpinya itu:
"Suatu malam saya
bermimpi. Dalam mimpiku aku melihat Yesus membawa aku berjalan keliling. Karena
tidak tahu arah tujuan perjalanan kami maka saya bertanya; 'Guru, di manakah
Engkau tinggal?' Ia cuman berkata; 'Anda ingin melihat tempat di mana aku
tinggal? Mari ikutilah aku.'
Ia membawa aku ke kamp
refugi di mana ada begitu banyak orang menanti penuh cemas butir-butir makanan
buat mengisi perut mereka. Sambil menunjuk ke arah orang-orang tersebut Yesus
berkata; 'Mereka semua mengingatkan saya akan masa pelarian saya dari Betlehem
ke Mesir. Maria, ibuku sering bernostalgia tentang nasib pedih yang harus kami
lalui di Mesir, suatu kehidupan di tanah asing tanpa identitas yang legal dan
jelas seperti mereka ini. Ketahuilah, Aku tinggal di sini bersama mereka.'
Ia juga membawa saya ke
Rumah sakit. Sekali lagi Ia berkata; 'Ketika memikul salibku ke Golgotha, aku
mengalami nasib seperti mereka ini, menghadapi hidup yang seakan tanpa harapan.
Masih ingatkah engkau ketika saya berteriak di Taman Zaitun meminta agar piala
kepahitan itu beralih dari padaku? Aku yakin merekapun sering mengulangi lagi
teriakanKu itu. Ketahuilah, saya juga ada di sini bersama mereka. Mereka tidak
sendirian.'
Yesus lalu membawa saya ke
sebuah pabrik di mana ada banyak karyawan bekerja dan berkata; 'Mereka
kadang-kadang diperlakukan secara tidak adil oleh majikan mereka. Mereka kerap
kali harus bekerja lembur tanpa gaji yang serasi. Mereka mengingatkan
kehidupanku sendiri yang harus bekerja sebagai tukang kayu, yang harus bekerja
seperti seorang buruh kasar. Ketahuilah, akupun ada di sini bersama mereka.'
Kami tiba di sebuah gereja
yang megah dengan tabernakel yang indah, seindah surga itu sendiri. (Hahaha...
Siapa sih yang pernah melihat surga?). Banyak orang keluar dan masuk gereja ini
untuk memasang lilin dan berdoa di sana. Yesus lalu bergumam; 'Saya juga hidup
di sini. Tapi sayangnya, banyak orang mau agar saya dikandangkan di tabernakel
ini hanya untuk dikeluarkan seminggu atau beberapa minggu sekali.' KataNya
dengan wajah sedih.
Namun tiba-tiba air mukaNya
berubah cerah dan berkata dengan penuh antusias; 'Tahukah engkau? Ada satu
tempat di mana saya belum pernah pergi.' Ia mengangkat sesuatu seperti selembar
foto dan ditunjukannya ke arahku. Oh...ternyata itu adalah sebuah cermin dan
saya melihat bayangan diriku sendiri di dalamnya. Ia lalu bertanya; 'Apakah
engkau memiliki kunci untuk masuk ke ruangan yang baru saja kamu lihat? Aku
ingin masuk dan tinggal di sana walau hanya cuman sebentar saja.'" Temanku
seakan diliputi rasa sedih ketika menyelesaikan kisah mimpinya tersebut.
-------------------
Tuhan..!!! Bantulah aku
untuk membuka pintu hatiku bagimu. Lebih dari itu, bantulah aku untuk
mengetahui bahwa Engkau sesungguhnya telah ada di dasar bathinku dan menantikan
kehadiranku di sana.
Email: sighotarsi@yahoo.com
Posting Lebih Baru Posting Lama