Kenapa Susah Mengucap Syukur
1 Tesalonika 5 : 18
Bacaan Mazmur 65 : 2-14
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, "Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
”mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah
yang di kehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.”
Bacaan Mazmur 65 : 2-14
Bagi-Mulah puji-pujian di Sion ya Allah; dan
kepada-Mulah orang membayar nazar. Engkau yang mendengarkan doa. Kepada-Mulah
datang semua yang hidup karena bersalah. Bilamana pelanggaran-pelanggaran kami
melebihi kekuatan kami, Engkaulah yang menghapuskannya. Berbahagialah orang
yang Engkau suruh mendekat untuk diam di pelataran-Mu! Kiranya kami menjadi
kenyang dengan segala yang baik di rumah-Mu, di bait-Mu yang kudus. (Mazmur 65
: 2-5).
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, "Ini adalah Seksi Penerimaan. Di sini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima".
Aku melihat-lihat
sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu
banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas
dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian aku dan
malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada
ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan
Pengiriman. Di sini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan
dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya". Aku
perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang
bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan
sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan
perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan
berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat
mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk di sana, hampir tidak
melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata
Malaikat-ku pelan. Dia tampak malu. "Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak
ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku
menghela napas. "Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat
sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana
manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku.
"Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima
kasih, Tuhan".
"Lalu, berkat apa
saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab, "Jika
engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di
atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk
dunia ini."
"Jika engkau memiliki
uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8%
kesejahteraan dunia."
"Dan jika engkau
mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia
yang memiliki kesempatan itu."
Juga.... "Jika engkau
bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau
lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat
bertahan hidup hingga hari ini."
"Jika engkau tidak
pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan
penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat, maka engkau lebih beruntung dari
700 juta orang di dunia".
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan
pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang."
"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk
orang yang besar, karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari
manapun."
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka
engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka
yang berada dalam keraguan dan keputusasaan."
"Jika engkau dapat membaca pesan ini, maka engkau menerima
berkat ganda, yaitu bahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu berpikir bahwa
engkau orang yang sangat istimewa baginya, dan bahwa engkau lebih diberkati
dari pada lebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapat membaca sama
sekali".
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan
anugerahkan kepadamu. Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semua
teman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapa. diberkatinya kita semua.
"Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu ."
Ditujukan pada : Departemen Pernyataan Terima Kasih."Terima
kasih, Tuhan! Terima kasih, Tuhan, atas anug'rah-Mu berupa kemampuan untuk
menerjemahkan dan membagi ini dan memberikan aku begitu banyak teman-teman yang
istimewa untuk saling berbagi.
Writer : Budi Sitohang
waaah ilustrasi yang menginspirasi.
BalasHapusMauliate
Sangat menginspirasi.
BalasHapus